Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaroktuh..
Sebelumnya saya ucapkan teriakasih untuk temen-temen yang
telah mampir diblog saya, ..
Posting kali ini, saya spesialkan buat rekan-rekan yang lagi gagal dan sakit hati... (wihhh miris banget kata-katanya).
Saya percaya , tentunya rekan-rekan pernah mengalami hal
seperti ini, dan saat mengalaminya tentu rekan-rekan ingin cepet menemukan
solusinya...
Ungkapan yang muncul
saat kita gagal atau sakit hati adalah
Yah menurutku
simpel aja.. karena Allah bersifat Al
Qaabidh yang artinya maha menyempitkan hati makhluknya, juga Allah bersifat
Ad Dhaaru yang artinya Maha
menimpakan kemudharatan pada makhluknya. Jadi dapat kita fahami ,sakit hati
juga merupakan kehendak Allah dan bukti kekuasaannya maka dari itu kita
ikhlaskan sajalah sakit hati ini untuk sementara ada pada kita. Semakin kita berontak ,juga
malah semakin sakit
Dan yang
penting kita ketahui, dalam asma’ul husna setelah asma Al Qaabidh adalah Al Bassith,dan
setelah Ad Dhaaru adalah An Nafi’. Allah lah yang menjadikan
kesempitan hati kita dan Allah jugalah yang maha melapangkan hati kita. Maka saat hati terasa sempit, pikiran terpuruk, masalah terasa semakin berat cepat-cepat
kembalilah kepada Allah, karena hanya Dia pemegang kunci kebebasan hati.
Begitu juga
saat kita diberikan musibah, kekhawatiran dan marabahaya maka pertama yang kita
lakukan tetap meminta pertolongan pada Dzat yang memberikan kemanfaatan, Dzat
yang berkehendak memberikan kemanfaatan setelah menimpakan cobaan.... An Nafi’u .. Al Mughitsu.. Al Waduud..As Sami’u.. Al Mujib,
Al Mujib, Al Mujib..
Jika gundah hati mulai
reda, mulailah menyusun niat..
Sebaiknya jangan sepelekan niat, mengingat keberhasilan
suatu usaha berdasarkan pada niatnya.
Kenapa demikian?? .
Karena didalam niat berbuat baik, selain
me-sugesti diri memantapkan tujuan juga allah akan bercampur tangan memberikan
pertolonganNya.
Umar bin Abdul ‘Aziz seorang salafu sholih pernah menerima
surat dari sahabatnya : “Ya Umar,, perbaikilah niatmu, karena pertolongan Allah
kepada hambanya berdasarkan pada besar kecilnya niat hamba, saat niat seorang hamba itu
besar, maka pertolongan Allah-pun juga besar dan saat niat hamba itu berkurang
maka pertolongan Allah-pun juga berkurang sebesar kekurangan dari niatnya”.
Jadi niatlah untuk lebih memperbaiki kualitas diri kita,
usaha kita dan jalan hidup kita. Bila kita gagal dengan usaha kita, niatilah belajar lebih
baik dan temukan solusi yang tepat, bila kita gagal dalam masalah cinta (ditinggal
tanpa alasan misalnya), niatlah untuk menjadikan diri ini lebih baik dari sekarang....
Jangan lupa ucapkan selamat tinggal pada kegagalan...
“ hay
kegagalan... aku berdiri disini karena
masih mempunyai seribu alasan untuk tidak putus asa dan berhenti ditempat ini,
karena aku masih mampu berjuang dan membawa keberhasilanku”.
Nah.. bila semua yang diatas telah tertanam pada hati kita
juuuuuuh didalam inti hati, sekarang waktunya beraksi kembali di lapangan... kaki yang patah
bukan alasan untuk berhenti main surfing, tapi menyambungnya kembali dan....
next level is begin.
This is the Author Bio Box
Enter short description about yourself here
Get more from ahmad aris syaefuddin on Google+ and Twitter
0 komentar: